Senin, 04 Juli 2011

Minat dan sikap dalam belajar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberi semangat dalam mempelajari atau menjalaninya. Tapi seringkali remaja memilih suatu jurusan atau bidang setudi terbawa  teman-temnya. Atau memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan memahami bidang yang akan dipelajari. Memgembangkan minat dan sikap bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminati dan sesuai dengan kemampuan serta minat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapasitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. Minat dapat menjadi indicator dari kekuatan bersikap seseorang di area tertentu dimana dia akan termotivasi untuk mempelajarinya dan menunjukan kinerja yang tinggi.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah minat dan sikap merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar ?
2.      Apa pengertian minat dan sikap dalam belajar ?
3.      Apa ciri – ciri dari sikap dan minat dalam belajar ?
4.      Bagaimana asal-usul minat dan sikap ?
5.      Apa saja yang dapat membangkitkan minat pelajar anak ?
6.      Bagaimana sikap yang baik dalam belajar ?
BAB II
PEMBAHASAN

A.    TEORI BELAJAR
Menurut rumusan G.A. Kimble[1] belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam potensi tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dengan penguatan dan tidak termasuk perubahan-perubahan karena kematangan, kelelahan atau kerusakan pada susunan saraf, atau dengan kata lain bahwa mengetahui dan memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang yang belajar.
Berdasarkan teori tersebut dapat dipahami bahwa dalam proses belajar ada sesuatu yang diubah atau berubah dari rangkaian atau susunan (Reportoire) tingkah laku. Berkenaan dengan itu maka minat belajar juga perlu mendapatkan perhatian yang khusus  karena minat merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar. Sehingga hasilnya nanti adalah mempengaruhi sikap dan perilaku peserta didik. Untuk itu kita akan mengulas terlebih dahulu tentang pengertian minat dan sikap dalam belajar.

B.     PENGERTIAN MINAT DAN SIKAP DALAM BELAJAR
Minat adalah perhatian yang mengandung unsur - unsur perasaan. Maka minat adalah menentukan suatu sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan. Dengan kata lain, bahwa minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan.
Sedang istilah “Sikap” atau dalam bahasa inggrisnya disebut “attitude” adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu rangsangan.

C.    CIRI – CIRI SIKAP DAN MINAT DLAM BELAJAR
1.      Ciri-ciri sikap dalam belajar
a.       Melihat masalah sebagai tantangan.
b.      Menikmati proses belajar.
c.       Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide teman.
d.      Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak.
e.       Mensyukuri kemampuan yang diberikan tuhan selalu.
f.       Berfikir positif
g.      Tidak membuat alasan, namun langsung bertindak dalam mengerjakan tugas.[2]
2.       Meningkatkan Minat Belajar
                                Jika terdapat siswa yang kurang berminat untuk belajar,dapatlah diusahakan agar siswa mempunyai minat yang lebih besar dengan beberapa cara antara lain:
a.       Menjelaskan hal – hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan melalui kegiatan belajar.
b.      Menumbuhkan rasa senang dalam belajar. Belajar adalah kebutuhan.
c.       Menghubungkan antara kegiatan belajar dengan pencapaian cita-cita serta dengan bahan pelajaran yang dipelajari.
d.      Buku catatan dibuat yang rapi,lengkap dan menarik dapat juga diberihiasan seperlunya, untuk menumbuhkan rasa senang dan tidak bosan.
e.       Tempat belajar ditata yang rapi,bersih, dan indah,sehingga krasan saat belajar.
f.       Menjalin hubungan yang harmonis dengan guru, orang tua dan teman..
                        Minat belajar yang tinggi akan memudahkan siswa dalam pencapaian tujuan belajar. Ciri siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi dapat dilihat dari usaha yang dilakukannya dalam kegiatan belajarnya,misalnya:
a.        Mempunyai catatan yang lengkap
b.       Selalu mengerjakantugas yang diberikan guru dengan senang hati.
c.        Menaruh perhatian yang besar pada kegiatan belajar.
d.       Selalu mempunyai waktu untuk belajar.
e.        Mau bertanya manakala kurang jelas
f.        Tidak mudah terganggu ketika belajar
g.       Mudah berkonsentrasi pada waktu belajar.
h.       Rajin mencari sumber belajar baik dari buku, guru,teman maupunmedia belajar yang lain.
i.         Prestasi belajar akan lebih baik  ( Lewi )

D.    ASAL-USUL MINAT DAN SIKAP
Adapun asal-usul minat dan sikap itu, antara lain tampak dalam hal-hal sebagai berikut:
1.      Fungsi kebutuhan-kebutuhan
            Sebenarnya minat dan sikap dari seseorang itu telah mencerminkan kebutuhan dari anak tersebut. Misalnya : anak yang telah memiliki minat dalam membaca maka ia akan menunjukkan sikap yang lebih cenderung untuk menghabiskan waktunya berlama-lama untuk membaca buku atau lebih rela menghabiskan uang tabungannya untuk membeli sebuah buku baru, hal itu ia lakukan sebenarnya untuk memenuhi kebutuhannya untuk mengobati rasa ingin tahunya terhadap pengetahuan-pengetahuan yang dapat ia timbah dari buku-buku yang ia baca.
2.      Keinginan dan cita-cita
            Indikasi yang bisa kita pakai untuk mengetahui apa keinginan dan cita-cita seorang anak adalah dengan melihat bagaimana sikapnya, pada figure apa dan siapa ia mengimitasikan tingkah lakunya.
3.      Pengaruh kebudayaan
            Seringkali kebudayaan setempat memaksa seorang anak untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Karena dari situ anak akan memperoleh penghargaan dan pujian dari masyarakatnya. Sehingga lambat laun minat dan sikapnya akan muncul karena pengaruh dari kebudayaan itu.
4.      Beberapa kemungkinan mengembangkan minat dan pengalaman
            Maksudnya disini bahwa ada lingkungan atau suatu keadaan yang cukup kondusif bagi seorang anak itu untuk mengembangkan minat dan sikapnya. Misal : di rumah terdapat sebuah studio musik mini, dimana setiap hari orang tua selalu memainkan alat musik itu. Secara sadar atau tidak kebiasaan itu memberikan contoh sekaligus memberikan lingkungan yang memungkinkan untuk memancing dan mengembangkan minat belajar mereka karena pengaruh pengalaman yang telah orang tua mereka ajarkan.
E.     MEMBANGKITKAN MINAT BELAJAR ANAK
Dari uraian sebelumnya kita telah mengetahui pengertian dari minat, bahwa dari suatu minat yang tumbuh pada diri seorang anak maka dengan sendirinya anak ini akan bergerak melakukan suatu aktivitas tertentu. Sedangkan minat dan keterlibatan orang tua dalam program sekolah dapat menjadi faktor yang menentukan dalam meningkatkan prestasi anak di sekolah. Seorang anak yang mencapai suatu prestasi, sebenarnya merupakan hasil kecerdasan dan minat. Jadi seseorang anak tidak mungkin sukses dalam segala aktivitas tanpa adanya minat. Minat dapat timbul pada diri seseorang jika perhatiannya tertarik pada suatu obyek tertentu. Perhatian ini akan terjadi dengan sendirinya atau mungkin timbul disebabkan adanya pengaruh dari luar. Sedangkan untuk membangkitkan minat belajar anak perlu diperhatikan beberapa syarat sebagai berikut :
1.      Belajar harus menarik perhatian
            Untuk membangkitkan perhatian spontan ( perhatian yang bersumber dari peserta didik ) seorang pendidik harus :
a.       Mengajar dengan cara yang menarik
b.      Mengadakan selingan yang sehat
c.       Menjelaskan dari yang mudah ke yang “ sukar ” atau dari yang konkret ke yang abstrak.
d.      Sebisa mungkin menghilangkan keadaan yang menyebabkan perhatian anak hilang.
e.       Menggunakan alat-alat peraga baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.      Obyek atau keadaan yang kekuatannya menarik akan menimbulkan minat belajar
            Disini untuk membangkitkan minat belajar, antara aktivitas jasmani dan rohani harus digabung. Karena tanpa berbuat anak tidak berpikir, agar dapat berpikir diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.
3.      Masalahnya berulang-ulang terjadi
            Untuk menghindari ingatan yang setengah-setengah atau yang belum mengerti maka pengulangan perlu dilakukan dengan cara mengulang secara teratur, supaya bahan pelajaran yang diajarkan benar-benar dikuasai dan siap digunakan.
Pengulangan materi pelajaran dapat berhasil dengan baik jika diberikan :
a.       Ulangan okasional yang bersifat kebutuhan dan bila ada kesempatan dapat diberikan misalnya jika sebagian peserta didik tidak mengerjakan tugas yang diberikan
b.      Ulangan sistematika adalah pengulangan yang bersifat teratur, dan terarah misalnya : triwulan, UTS dll.
4.      Kegiatan belajar harus berbeda dan tidak monoton
            Sedangkan komponen-komponen proses belajar mengajar yang harus dilakukan sebagai usaha membangkitkan minat belajar anak antara lain :
1)      Merumuskan tujuan pengajaran
2)      Menetapkan kegaiatan belajar mengajar
3)      Merencanakan program dengan menggunakan metode mengajar yang tepat
4)      Mengembangkan atau menyusun alat-alat evaluasi
akhirnya diharapkan agar lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah khususnya kelas merupakan tempat-tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan minat belajar secara utuh dan terpadu.

F.     SIKAP DALAM BELAJAR
Dalam beberapa hal, sikap itu dijadikan penentu penting dalam tingkah laku manusia. Sebagai hasil dari suatu reaksi maka sikap selalu dikaitkan dengan dua alternatif, yaitu suka (like) atau tidak suka (dislike). Maka tiap-tiap orang akan berbeda reaksinya meskipun memperoleh rangsangan yang sama. Berkaitan dengan itu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap seseorang, yaitu :
1.      Sikap, adalah sebagai hasil dari belajar
2.      Sikap itu mempunyai “dua unsur” yang bersifat perceptual dan affective
3.      Sikap mempengaruhi pengajaran lain
Adapun faktor-faktor lain yang juga sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan sikap anak-anak yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah :
1.      kematangan (maturation)
2.      keadaan fisik anak
3.      pengaruh keluarga
4.      lingkungan social
5.      kehidupan sekolah, yang meliputi : guru, kurikulum, dan cara guru mengajar.
6.      Mass media[3]
Jika kita melihat realita yang ada sikap yang telah terbentuk pada diri seseorang akan melekat kuat dan akan sangat sulit untuk diubah. Namun jika kita berlebihan dalam mempertimbangkan hal itu maka tidak akan ada lagi tindakan-tindakan atau usaha-usaha bagi lembaga pendidikan untuk mewujudkan cita-cita dan yang menjadi tujuan utama pendidikan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku setelah mengalami proses belajar. Disini kami mencoba menjelaskan beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam merubah sikap seseorang.
1.      Karena hubungan sikap itu erat sekali dengan “self concept” dan “identifying figures” dari seseorang, maka sikap itu akan mudah diubah melalui “group process”. Karena biasanya anak akan lebih bisa menerima nilai-nilai yang dating dari kelompok kawan-kawannya.
2.      Agar murid-murid tidak dapat di pengaruhi oleh propaganda-propaganda yang banyak, maka sebagai seorang guru hendaknya mengadakan tindakan dengan jalan mengembangkan daya kritis anak-anak.
3.      Anak-anak itu memiliki sikap yang lebih condong menerima sikap, yang dalam pandangan anak itu, merupakan hasil dari pikirannya sendiri. Misalnya : kita buat kelompok diskusi untuk mendiskusikan suatu masalah yang nantinya harus dipecahkan bagaimana tindakan yang benar untuk menghadapi masalah tersebut.
4.      Apabila sekolah harus menyerang nilai-nilai yang telah dipelajari dan diperoleh dari lingkungan keluarga dan masyarakat, maka murid-murid itu akan mengalami konflik psikologis, sedangkan pada umumnya anak-anak akan lebih cenderung untuk mempertahankan nilai-nalai yang dimilikinya. Maka, manakala sekolah ingin mengubah sikap anak-anak itu, sudah barang tentu tidak cukup hanya dengan mengubah begitu saja, melainkan juga harus memperhitungkan sikap orang tua, masyarakat dan lain sebagainya.
Dari uraian di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwasanya sikap dan minat adalah suatu kesediaan (rediness) atau kecenderungan dari seseorang untuk bereaksi terhadap sesuatu, dengan cara-cara tertentu.



BAB III
PENUTUP DAN KESIMPULAN

1.      Menurut rumusan G.A. Kimble belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam potensi tingkah laku yang terjadi sebagai akibat dari latihan dengan penguatan dan tidak termasuk perubahan-perubahan karena kematangan, kelelahan atau kerusakan pada susunan saraf, atau dengan kata lain bahwa mengetahui dan memahami sesuatu sehingga terjadi perubahan dalam diri seseorang yang belajar. karena minat merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan proses belajar. Sehingga hasilnya nanti adalah mempengaruhi sikap dan perilaku peserta didik
2.      Minat adalah perhatian yang mengandung unsur - unsur perasaan. Maka minat adalah menentukan suatu sikap yang menyebabkan seseorang berbuat aktif dalam suatu pekerjaan. “Sikap” atau dalam bahasa inggrisnya disebut “attitude” adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu rangsangan.
3.      Ciri – ciri sikap dalam belajar adalah :
a.       Melihat masalah sebagai tantangan.
b.      Menikmati proses belajar.
c.       Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide teman.
d.      Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak.
e.       Mensyukuri kemampuan yang diberikan tuhan selalu.
4.      Asal-usul minat dan sikap itu, antara lain: Fungsi kebutuhan-kebutuhan, Keinginan dan cita-cita, Pengaruh kebudayaan, Beberapa kemungkinan mengembangkan minat dan pengalaman
5.      Untuk membangkitkan minat belajar anak perlu diperhatikan beberapa syarat sebagai berikut : Belajar harus menarik perhatian, Obyek atau keadaan yang kekuatannya menarik akan menimbulkan minat belajar,  Masalahnya berulang-ulang terjadi, kegiatan belajar harus berbeda dan tidak monoton,
Dalam beberapa hal, sikap dijadikan penentu penting dalam tingkah laku manusia, Berkaitan dengan itu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap seseorang, yaitu : (1) Sikap, adalah sebagai hasil dari belajar, (2) Sikap itu mempunyai “dua unsur” yang bersifat perceptual dan affective, (3) Sikap mempengaruhi pengajaran lain, Adapun faktor-faktor lain yang juga sangat mempengaruhi perkembangan dan pembentukan sikap anak-anak yang perlu diperhatikan dalam pendidikan adalah (1) kematangan (maturation), (2) keadaan fisik anak, (3) pengaruh keluarga, (4) lingkungan social, (5) kehidupan sekolah, yang meliputi : guru, kurikulum, dan cara guru mengajar, (6) Mass media.


[1] Prof. Dr. Singgih D. Gunarsa (1982), Dasar dan Teory Perkembangan Anak, hal 119
[2] dokternasir.web.id/2009/04/10-ciri-positif.html+ciri+sikap+dalam+belajar
[3] Robert S. Ellis, Education Psychology A. Problem Approach, D. Van Nastrad Company, inc. Princetion, New Jersey, Torono, London, New York, hal. 288

Tidak ada komentar:

Posting Komentar